Hibah Topeng dan Kostum Tari

Hibah 5 Topeng dan Kostum Tari

Hibah 5 Topeng dan Kostum Tari untuk Pelestarian Budaya Cirebon.

CirebonYayasan Pendidikan Islam (YPI) Putra Bangsa menghibahkan lima topeng dan kostum tari topeng kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon. Hibah ini bertujuan untuk membantu melestarikan budaya khas Cirebon, khususnya tari topeng yang memiliki nilai sejarah tinggi dan menjadi bagian dari identitas budaya Cirebon.

Penyerahan Hibah 5 Topeng dan Kostum Tari kepada Disbudpar Kota Cirebon.

Penyerahan hibah dilakukan oleh Sanggar Seni Tresna Budaya SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon pada Kamis, 4 Juli 2024. Acara ini ditandai dengan penandatanganan hibah oleh Sekretaris Yayasan, Urip Kosasih, yang didampingi oleh Guru Seni SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, Waryo Sela, S.Sn. Sementara itu, dari pihak Disbudpar Kota Cirebon, hadir Kabid Kebudayaan, Ramli, S.Kep., bersama Kasi Cagar Budaya, Elin Marlina, S.Pd.SD., M.Pd.I.

Komitmen dalam Pelestarian Budaya.

Urip Kosasih menjelaskan bahwa hibah ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah daerah dalam menjaga dan mengembangkan budaya Cirebon. Ia menekankan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap budaya sejak usia pelajar agar generasi muda tidak kehilangan identitas budaya mereka. Upaya ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.

“Hibah ini diharapkan dapat bermanfaat dan turut membantu melestarikan budaya Cirebon, khususnya tari topeng yang merupakan warisan budaya khas daerah ini,” ujar Urip.

Ia juga berharap agar generasi muda lebih mengenal, mencintai, dan meneruskan warisan budaya ini agar tidak punah ditelan zaman.

Apresiasi dari Disbudpar Kota Cirebon.

Sementara itu, Kabid Kebudayaan, Ramli, S.Kep., mengapresiasi langkah SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon yang menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian budaya. Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap sekolah ini yang tidak hanya mengedepankan nilai-nilai keislaman tetapi juga aktif dalam menjaga budaya lokal.

“SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon memiliki sanggar seni yang luar biasa, bahkan memiliki gamelan dan berbagai perangkat seni budaya lainnya. Ini menjadi contoh baik dalam upaya pelestarian budaya di kalangan generasi muda,” tutur Ramli.

Ia juga menambahkan bahwa peran sekolah dan institusi pendidikan dalam pelestarian budaya sangatlah penting. Dengan adanya kegiatan seni dan budaya di sekolah, para siswa dapat lebih mengenal dan mencintai seni tradisional, sehingga budaya khas Cirebon tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Harapan untuk Masa Depan.

Hibah ini menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Cirebon agar tetap lestari di tengah perubahan zaman. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik dan berperan aktif dalam melestarikan budaya Cirebon.

Pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, sekolah, dan generasi muda. Diharapkan melalui inisiatif seperti ini, tari topeng Cirebon tetap dikenal dan dihargai sebagai warisan budaya yang berharga bagi Indonesia.

Scroll to Top