
Sunk Cost Fallacy: Mengapa Kita Sulit Meninggalkan Investasi yang Merugikan.
Pengertian Sunk Cost Fallacy.
Sunk Cost Fallacy adalah bias kognitif yang membuat seseorang tetap berpegang pada keputusan atau investasi yang sudah dilakukan, meskipun hal tersebut tidak lagi menguntungkan. Fenomena ini terjadi karena adanya anggapan bahwa pengorbanan waktu, uang, atau usaha yang telah dikeluarkan tidak boleh sia-sia, sehingga individu terus bertahan meskipun hasil akhirnya merugikan.
Penyebab Terjadinya Bias Ini.
Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terjebak dalam pola pikir ini antara lain:
- Kehilangan yang Sulit Diterima: Manusia cenderung lebih takut mengalami kerugian daripada menikmati keuntungan, sehingga sulit untuk meninggalkan sesuatu yang telah mereka investasikan.
- Efek Kepemilikan: Semakin lama seseorang memiliki sesuatu, semakin besar keterikatannya, sehingga lebih sulit untuk melepaskannya.
- Optimisme Berlebihan: Harapan bahwa situasi akan membaik di masa depan membuat orang terus bertahan, meskipun tanda-tanda kegagalan sudah jelas.
- Norma Sosial dan Tekanan Eksternal: Rasa malu atau takut dinilai gagal oleh orang lain dapat membuat seseorang tetap bertahan dalam keputusan yang buruk.
Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari.
Fenomena ini bisa ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:
- Bisnis: Sebuah perusahaan terus mengembangkan produk yang tidak laku karena telah menghabiskan banyak dana untuk riset dan produksi.
- Hubungan Pribadi: Seseorang tetap bertahan dalam hubungan yang toxic hanya karena sudah menginvestasikan banyak waktu dan emosi.
- Keuangan: Investor tetap mempertahankan saham yang merugi karena merasa sudah mengeluarkan modal yang besar.
- Pendidikan dan Karier: Mahasiswa tetap menjalani jurusan yang tidak disukai karena telah menghabiskan waktu bertahun-tahun.
Cara Menghindari Sunk Cost Fallacy.
Untuk menghindari perangkap ini, berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:
- Fokus pada Masa Depan, Bukan Masa Lalu: Evaluasi keputusan berdasarkan manfaat yang masih bisa diperoleh, bukan dari apa yang telah dikorbankan.
- Tetapkan Batasan yang Jelas: Buat aturan kapan harus berhenti, baik dalam investasi, bisnis, maupun keputusan pribadi.
- Gunakan Data dan Fakta: Hindari keputusan yang berdasarkan emosi semata. Gunakan analisis rasional untuk menentukan langkah terbaik.
- Latih Fleksibilitas Berpikir: Terbuka terhadap perubahan dan jangan takut untuk mengakui kesalahan serta mencari alternatif yang lebih baik.
Sunk Cost Fallacy adalah jebakan psikologis yang membuat seseorang tetap mempertahankan keputusan yang merugikan karena merasa telah banyak berinvestasi. Dengan memahami penyebab dan cara menghindarinya, kita dapat mengambil keputusan yang lebih rasional dan menghindari kerugian lebih besar di masa depan.